Minggu, 20 Juni 2010

Roti Kukus Iton

Kemarin malam sehabis dinner di Restoran Hay Thien yang terletak di Jalan Muara Karang. Udah beberapa kali makan di Jalan tersebut, sering melewati toko roti kukus Iton tp blm kesampaian niat untuk mampir ke sana. Barulah kemarin malam kesampaian juga niat utk mampir ke sana. Habis makan malam, kita berjalan kaki dari Restoran Hay Thien ke toko roti Iton. Jangan salah, bukan toko roti Eaton yang kumaksud tapi toko roti kukus Iton. Eaton dan Iton memang mirip tulisan dan cara membacanya tapi tokonya beda. Seperti Eaton, Iton juga ada restoran di sebelah toko rotinya.

Toko Roti Kukus dan Restoran iton

Toko R0ti Kukus Iton

Kita sempat hampir keliru mau masuk toko roti Eaton yang ngga jauh dari toko roti kukus Iton. Tampak depan toko roti Iton lebih sederhana dibanding toko roti Eaton. Sebelumnya kita ngga tahu seperti apa roti2 yang dijual di toko Iton maka dengan penasaran aku masuk ke dalam. Setelah masuk kulihat aneka macam bentuk bakpau dengan bentuk lucu2 yang dipajang di dalam chiller, ada bakpao dilukis menyerupai bunga warna warni, bakpao yg polos ato ang ada isinya, bakpao mini, bakpao talas, mantau, bakcang, roti bentuk jagung yang diwarnai kuning dan hijau dll. Yang paling menarik perhatianku adalah bakpau bentuk binatang yang lucuuu sekali. Ada 4 macam bentuk binatang yaitu tikus, landak, babi dan kelinci. Kubaca nama2nya lucu juga, Ly Tikus, Coconut Landak, Pig Lienyung...

Roti Kukus yg kubeli dari Iton

Roti Kukus bentuk binatang, lucuuu kan :)

Pig Lienyung

Ly Tikus

Coconut Landak

Karena sangat gemas dengan bentuknya yg lucu, kubeli yg tikus, landak dan babinya. Tadinya mau beli yg kelinci juga tapi ternyata ukurannya kecil sekali dan mahal Rp.5.000 per buah, maka ngga jadi beli. Setelah membeli, ditanya apakah mau dikukus atau ngga. Karena aku ngga langsung makan maka kuminta ngga usah dikukus. Kubawa pulang dan kusimpan di kulkas untuk kumakan besok. Kemudian besok paginya roti kukusnya kukeluarkan dari kulkas utk dikukus jadi menu sarapan pagi. Kukukus pakai rice cooker yang diisi dengan air panas. Sekitar 15 menit dikukus, akhirnya roti kukusnya siap dimakan. Sebenarnya ngga tega juga makan roti kukus yg lucu bentuknya.

Siap dikukus

Isi kelapa di dalam Coconut Landak

Isi Kacang Hijau di dalam Pig Lienyung
dan juga sama di dalam Ly Tikus


Setelah puas memotret2, dengan berat hati kumakan satu persatu roti kukusnya. Pertama kuambil Coconut Landak krn warna dan bentuknya paling menarik hehe. Ternyata dugaanku ngga salah, isinya memang kelapa sesuai namanya Coconut Landak. Isinya parutan kelapa dengan gula merah jadi rasanya manis. Kemudian Pig Lienyung dan Ly Tikus, isinya kacang hijau. Setelah dicicipi semua, menurutku rasa roti kukusnya ngga ada spesial. Cuma bentuk2nya yg sangat menarik, cocok untuk oleh-oleh atau parcel :)

Update April 2011:
Awal November kemarin aku mampir ke toko Roti Kukus Iton lagi habis makan malam di Hay Thien, kali ini aku memilih roti lucu bentuk lain lagi selain bentuk binatang yaitu buah persik. Bentuknya benar2 menggemaskan maka merasa sayang ketika mau makan hehe...

Roti Kukus bentuk Persik

Kamis, 17 Juni 2010

Shanghai Blue Batavia 1920

Siang itu hujan gerimis dan jam menunjukkan pukul 13.00 lewat, karena lapar maka kita nekad menerobos hujan gerimis ke tempat makan yg ngga jauh dari kantor Benny di Jalan Kebon Sirih. Saat ini aku benar2 ngga tahu mau dibawa Benny ke tempat makan apa dan di mana. Saat sampe di depan tempat makannya, aku sungguh mengira itu bukan restoran tapi semacam kafe/bar yang menyajikan musik, minuman dan makanan kecil. Tampak depannya terlihat ngga mirip restoran karena ngga ada jendela sama sekali, temboknya warna merah polos dengan pintu masuk dihiasi 2 buah tiang warna biru dan di atas pintu ada papan bertuliskan Shanghai Blue Batavia 1920 dan di atas papan ada patung kepala yang agak menyeramkan.

Tampak Depan dengan warna dominasi merah dan biru

Pintu masuk yang unik

Di kanan kiri pintu masuk terdapat batu marmer dengan tulisan yang dipahat di atasnya. Batu marmer di sisi kiri pintu bertuliskan Amat Indahnya Negeriku Indonesia karena Kebhinekaan yang Tunggal dari Sabang sampai Merauke. Di bawahnya ada tanda tangan Megawati Soekarnoputri pada bulan September tahun 2006. Dan di sisi kanan pintu ada marmer peresmian restorannya oleh (Mantan) Gubernur Sutiyoso pada tahun 2006 juga tapi di bulan Agustus. Karena adanya kedua marmer tsb, menandakan bahwa tempat tsb istimewa. Langsung aku merasa antusias utk melihat seperti apa interior di dalam ruangan.

Marmer yang ditandatangani oleh Megawati Soekarnoputri

Marmer yang ditandatangani oleh
(Mantan) Gubernur Sutiyoso
Ketika mau masuk ke dalam ruangan, langsung dibukakan pintu oleh pelayan berpakaian khas Cina. Dan setelah di dalam langsung yang kupikirkan adalah benar2 gelap banget di dalam. Remang2 di dalam dengan pencahayaan yang minim sekali. Kupikir memang itu benar2 bar apalagi kulihat ada bar yang menghadap pintu. Interiornya sangat sangat unik dan bergaya Cina. Sungguh belum pernah kulihat interior seperti itu, maka mau kuabadikan dengan kamera dan dimasukkan ke dalam blog. Karena sangat gelap, maka tentu saja harus pakai lampu blitz utk memotret2 bagian dalam ruangannya. Sulit melukiskan suasananya tanpa foto jadi biarlah foto yang bercerita :)

Bar bergaya Cina yang menarik

Ada brosur iklan juga bergaya Cina yang ditempel di papan yang kerkaki 3

Interior bergaya Cina yang remang2, plafonnya dipenuhi lentera merah

Salah satu sudut ruangan, meja kursi diukir gaya Cina tempo dulu

Panggung pentas musik

Setelah masuk, kita minta meja untuk 5 orang. Karena meja2 di sana kebanyakan untuk 4 orang, ada meja untuk 6 orang tapi model mejanya rendah. Kemudian pelayan2nya dengan sigap menggabungkan 2 meja dan merapikan meja serta menata piring2nya. Meja diberi taplak meja, dipasang lilin meja, tiap piring diberi bunga kamboja.. Pelayan yang pria memakai baju atasan model Cina berkrah tinggi, sedangkan pelayan wanita memakai dress model cheongsam berlengan pendek. Benar2 suasana Cina tempo dulu! Setelah meja siap, kita dipersilakan duduk dan diberi menu makanan dan minuman. Menunya berwarna merah terang dengan gambar2 wanita Cina klasik di sudut halaman menunya. Ketika membuka2 menunya, ada salah satu menunya yg menarik perhatianku yaitu menu Dowager Empress Tzu Hsi's Tofu. Nama menu yg unik sekali, karena penasaran maka aku memesannya. Setelah memilih2 menu dan memesan, kita menunggu sambil ngobrol sedangkan aku sibuk potret sana sini hehe....

Bunga Kamboja di tengah Piring, dengan sumpit bambu

Menu berwarna merah terang

Cukup lama menunggu, seitar 20 menit makanannya datang. Berturut2 mulai hidangan Kol Gulung Bambu, Sup Burung Dara Bambu, Dowager Empress Tzu Hsi's Tofu, Kangkung Tauco Udang dan terakhir Ikan Moelet Goreng. Kita mimun sup dulu, walau supnya tampak sederhana tapi kuahnya enak sekali! Didalam sup ada sepotong daging burung dara yang udah dicincang dan dibuat bakso. Untuk menu kangkungnya ngga kupotret karena tampilanya sama spt menu kangkung umumnya. Nasinya dihidangkan dalam bakul dan ditaburi brambang goreng. Karena lapar, kita makan dengan lahap.

Kol Gulung Bambu

Sup Burung Dara Bambu

Dowager Empress Tzu Hsi's Tofu

Ikan Moelet Goreng

Kita makan sambil ngobrol dan ngga terasa hidangannya habis, nasi di bakul juga udah minta ditambah 1x. Dari semua hidangannya, yang paling enak dan paling meninggalkan kesan bagiku adalah Sup Burung Dara Bambu serta menu pilihanku yaitu Dowager Empress Tzu Hsi's Tofu. Kedua menu tsb benar2 unik, tahunya bukan sekedar tahu goreng. Benar2 garing di luar dan lembut di dalam, sausnya juga spesial. Kunjungan pertamaku di Shanghai Blue ini benar2 meninggalkan kesan yang mendalam. Servisnya memuaskan, pelayan2nya ramah dan sigap, hidangannya enak dan berkelas, suasananya nyaman dan menarik. Highly Recommended!

Kamis, 03 Juni 2010

Oilum Collagen Soap


Salah satu sabun mandi favoritku dari sekian banyak sabun mandi adalah Oilum Collagen Soap. Sabun tsb buatan lokal lho, bukan sabun import. Mungkin kalian pernah melihatnya di supermarket misalnya di Superindo, sekarang harganya Rp.9.900. Ada 2 macam tipe sabun Oilum, Collagen Soap dan Brightening Soap. Biasanya aku suka sabun yang bertuliskan brightening/mencerahkan kulit tp sabun brightening dari Oilum ini mengandung scrub yang seringkali membuat kulitku iritasi karena butirannya kasar, ngga seperti scrub yang sering kupakai (misal Vivelle, Purbasari, Lux dll) yang lebih lembut maka aku ngga beli lagi sabun brighteningnya. Kini Oilum ada sabun cairnya dan belum pernah kucoba karena ketika kucoba mencium wanginya ternyata wanginya berbeda dengan wangi sabun batangannya. dari 3 macam sabun Oilum, aku hanya suka yang Collagen Soap saja.

Oilum Soap

Ketika melihat ada stand jualan di hall Mall Taman Anggrek sekitar awal Mei kemarin yang menjual sabun Oilum dengan harga Rp.8000 per buah, dan kalo beli 3 akan mendapat 1 buah dompet kosmetik. Lumayan kan daripada kalo beli di supermarket yg lebih mahal Rp.1900, maka langsung kubeli 6 buah sabunnya dan mendapat bonus 2 dompet kosmetik yang kemudian langsung kuberikan untuk mamaku. Aku suka menumpuk aneka macam sabun mandi, karena sabun mandi pasti dipakai dan cepat habis. Aku benar2 menyukai wangi Oilum Collagen Soapnya, wangi enak dan segar. Habis mandi, wanginya bisa tahan sampe 3 jam. Dan kulit juga ngga terasa kencang2 dan kering yang sering terjadi habis mandi. Kulitpun terasa segar, wangi dan lembut. Ketika sabunnya udah tinggal sedikit, tetap sabunnya bisa menghasilkan banyak busa sampe sabunnya habis.

Penampakan Oilum Soap

Di kemasan kotak sabunnya bagian belakang tertulis bahannya Collagen dan Minyak Zaitun, kedua bahan tsb baik untuk menjaga elastisitas dan kelembaban kulit. Dan cocok untuk kulit normal sampe kering. Walau wajahku termasuk berminyak tp kulit badanku termasuk normal kering maka sering kupilih sabun badan yang mengandung pelembab dan sering menghindari sabun yang mengandung antiseptik yang seringkali membuat kulitku kering kecuali sabun Dettol. Walau memakai sabun yang mengandung pelembab, aku tetap memakai body lotion utk melembutkan kulit. Saat ini body lotion favoritku Ultra Healing dari Jergens, mantap benar daya lembabnya. Sekali pakai saja cukup terasa lembab kulitnya tanpa membuat kulit terasa lengket.

Keterangan bahan di belakang kemasan

Selain Oilum Soap, aku juga menumpuk sabun dari Purbasari yang seri whitening. Ada 3 varian, whitening + antiseptik, whitening + moisturizing dan double whitening. Wanginya enak juga tp ngga tahan lama seperti Oilum Collagen Soap. Sebelumnya pernah numpuk sabun dari Shinzui dan Dove. Sayang sabun Dove kalo udah tinggal dikit jadi lembek dan mudah hancur. Selain sabun batang, aku juga suka mencoba aneka macam sabun cair tp cepat bosan karena kemasannya sering botol besar2 dan lama habisnya. Nah, ceritakanlah sabun mandi favorit kalian apa? :)