Selasa, 16 Maret 2010

Kopitiam Oey


S
abtu minggu lalu, akhirnya keinginanku untuk jalan2 di Jalan Sabang dan dinner di sana kesampaian juga. Karena bosan jalan2 ke mall dan merindukan jalan2 di ruang terbuka maka Sabang yg terlintas di pikiran. Sebelumnya udah pernah jalan2 ke pasar baru, museum Fatahillah dan kemudian dinner di Cafe Batavia. Ceritanya udah pernah diposting di sini. Aku sungguh menyukai acara jalan2 seperti itu dan diakhiri dengan dinner di tempat yg spesial dan ngga biasa. Maka Sabtu sore kemarin jam 17.30 sore kami berangkat, ternyata jalanan ngga macet maka kami bisa cepat sampai ke gedung Jakarta Theatre untuk parkir di sana. Ternyata sedang ada konser di sana maka sangat ramai dan parkir penuh sekali. Untunglah kami mendapat parkir di lantai P10 dan dari sana kami berjalan kaki ke Jalan Sabang.

Tampak depan Kopitiam Oey

Bagian dalam Kopitiam Oey yg kecil dan sempit

Interior dalam Kopitiam Oey

Bagian penyajian makanan dan minuman

Bagian kasir dengan gorden unik bergaya Cina

Lukisan2 bergaya Cina tempo dulu

Cuaca malam itu cerah sehingga sangat menyenangkan jalan2 di sepanjang Jalan Sabang, jalanan juga sepi dan ngga banyak mobil lewat. Mungkin karena saat itu mau long weekend dengan adanya tanggal merah (Selasa tgl 16 Maret) jadi banyak yg pergi keluar kota? Kita berjalan di sepanjang trotoar yang sempit krn banyak pedagang kaki lima di sepanjang trotoar. Kami melewati aneka tempat makan, toko2 klontong gaya tempo dulu yang luas, toserba sampe mini market. Dan akhirnya sampai di tempat yang menjadi tujuan kami yaitu Kopi Tiam Oey. Ternyata tempatnya kecil dan ngga menyolok. Ketika kita masuk, terasa banget suasana Cina tempo dulu karena interiornya memakai perabot, lukisan, gorden sampe hal2 kecil misalnya menunya pun bergaya Cina.

Menu dengan Bahasa Indonesia ejaan lama

Kopi soesoe Indotjina dan Ijs Kopi Sisiliana

Mi Kepiting Pontianak

Ikan dan Kentang Goreng

Setelah dipersilahkan duduk di salah satu meja bundar untuk 4 orang, kami diberi menu dengan cover berkain dengan motif khas Cina. Langsung kubuka dan melihat2 menunya yang menggunakan Bahasa Indonesia ejaan lama. Kulihat i bagian menu makan malam, ternyata hanya ada 4 macam menu untuk makan malam. Nasi goreng (kambing/ayam), Roti bakar Italia (roast beef + mozzarella), Ikan dan Kentang Goreng, Mi Kepiting Pontianak. Betapa sedikitnya pilihan menu makan malamnya. Benny memesan Mi Kepiting Pontianak dan aku memesan Ikan dan Kentang Goreng. Sedangkan untuk minuman, Benny memesan Kopi soesoe Indotjina dan aku memesan Ijs Kopi Sisiliana. Ngga lama menunggu minuman datang duluan, disusul makanan. Betapa kecewanya aku ketika melihat pesananku, benar2 100% gorengan dan sungguh jauh dari bayanganku. Tadinya kubayangkan akan disajikan fillet ikan dengan kentang goreng dan salad. Ternyata dapatnya stik ikan yang kurus2 dan kentang goreng tanpa sayuran. Mi kepiting Pontianak Benny jauh lebih baik dibanding pesananku. Setelah makanan habis, kami pun mencicipi kopinya, ternyata kopinya asam. Sangat terasa asam di lidah, sangat jarang aku merasakan kopi begitu asam spt itu. Kopi pesanan Benny ngga terlalu terasa asam karena bercampur susu kental manis. Kopinya ngga kuhabiskan.

Suasana di Jalan Sabang

Beli dulu kue Ape/kue Tetek kesukaanku

Selesai makan, kami keluar dari Kopitiam dengan rasa ngga puas khususnya aku krn pesananku semuanya ngga ada yg enak. Kami berjalan lagi menyusuri trotoar yang tadi kulewati ketika datang. Tadinya ingin mampir melihat2 ke salah satu toko kelontong bergaya Cina tp ngga jadi karena ngga tahu apa yang mau dibeli. Lalu kami berhenti ke tempat penjual kue ape/kue tetek kesukaanku di pinggir trotoar. Jarang ada yg jual kue tsb di mall, biasanya kubeli kue tsb kalo ke pasar baru. Lumayan buat mengisi perut yang belum kenyang setelah dinner tadi. Setelah puas berjalan dari Jalan Sabang sampe masuk Sarinah, kami pun pulang menenteng segelas Caramel Machiatto minuman favorit Benny dari Starbucks untuk menebus rasa kecewa atas kopi yang tadi kami minum di Kopitiam Oey. Selain di Museum Fatahillah, Pasar Baru dan Jalan Sabang, ada ide tempat jalan2 lainnya yang asik? Sharing donk :)

Sabtu, 13 Maret 2010

Spaghetti Bolognese La Fonte

Sudah sebulan ini aku, tiap Sabtu pagi aku sarapan spaghetti La Fonte yang lezat dan masih belum bosan. Yang sering ke supermarket, mungkin ngga asing dengan merk La Fonte yang merupakan merk spaghetti kering dalam kemasan kotak/plastik, bentuknya seperti lidi. Kini udah hadir saus spaghetti merk La Fonte juga, saat ini baru tersedia rasa Bolognese. Jadi lengkaplah bahan2 untuk membuat spaghetti sendiri di rumah. Penyajiannya sangat mudah dan cepat. Tambahkan daging cincang dan bawang bombay ke dalam saus spaghetti, akan jadi lebih lezat! Mungkin kalian udah melihat iklan tentang spaghetti La Fonte. Begitulah aku jadi korban iklan dan tergiur untuk mencobanya, ternyata ngga ngga mengecewakan rasa spaghettinya.

Spaghetti setelah direbus

Saus setelah dicampur dengan
daging cincang dan bawang bombay


Satu buah kemasan saus spaghetti Bolognese dengan isi 350 gram takarannya udah pas porsinya dengan spaghetti kemasan 250 gram. Spaghettinya direbus dulu sekitar 15 menit, tambahkan sedikit mentega agar spaghettinya ngga lengket lalu tririskan. Aku suka spaghettinya krn ngga gampang mekar dan teksturnya kenyal. Lalu untuk sausnya, 1 ons daging cincang (boleh daging ayam atau daging sapi) dan bawang bombay digoreng dulu dengan sedikit minyak lalu dicampurkan ke sausnya dan dimasak sampe mendidih. Sausnya pun jadi. Praktis sekali bukan? Untuk daging cincang, bisa dibeli di supermarket jadi ngga usah repot2 memotong daging ayam dan menggilingnya.

Sarapan spaghetti siap disantap

Setelah spaghetti dan sausnya siap, maka kami pun sarapan spaghetti yang lezat. Ngga kalah lezat dengan spaghetti yang dibeli dari luar, murah meriah pula. 1 kemasan spaghetti 250 gram sekitar Rp. 7.500, sedangkan sausnya sekitar Rp. 15.000. Bisa untuk 3 porsi orang dewasa. Semoga segera dibuat saus rasa lain selain Bolognese...

Sabtu, 06 Maret 2010

Perbandingan Warna 3W Clinic Loose Powder


Atas permintaan beberapa pelanggan, maka blog kali ini tentang perbandingan dari 3 warna 3W Clinic Loose Powder. Sebelumnya aku pernah posting blog tentang 3W Clinic Loose Powder yang merupakan produk dari Dodo Club yang juga memproduksi Dodo Palgantong Theatrical Loose Powder 10 gram yang udah terkenal di sini. Terdapat 3 pilihan warna dari 3W Clinic Loose Powder yaitu #10 (Translucent/Pearl), #21 (Light Beige) dan #23 (Natural Beige).

Bedak dengan 3 warna berbeda dalam kemasan

Bedak dengan 3 warna setelah dibuka

Perbandingan warna

Setelah 3 bedak dijejerkan berdekatan, tampak bahwa warna #10 yang paling terang. Nyaris putih. Sedangkan warna #23 paling gelap di antara yang lainnya. Perbedaan warna satu sama lainnya tidak begitu menyolok dan tipis perbedaannya. Aku sendiri berkulit kuning langsat, cocok memakai bedak nomer #23. Yang berkulit putih pasti cocok dengan warna #21. Untuk nomer #10, karena penasaran jadi aku memesan 1 buat diriku dan mencoba swatch sedikit ke tanganku ternyata benar mengandung pearl/glitter/bling-bling. Aku menyukainya, bisa dipakai untuk acara khusus. Kalau ingin mengurangi kesan bling-blingnya, bisa dicampur dengan bedak nomer #23 jadi bisa dipake untuk sehari2 dengan sedikit bling-bling agar muka tampak cerah :)

Swatch bedak nomer #10

Sekarang aku sedang memakai loose powder dari The Skin Food yaitu Buckwheat Loose Powder nomer 23 (Natural baige). Aku cocok memakai bedak tsb dan juga cocok memakai bedak 3W Clinic Loose Powder nomer 23 maka mencoba membandingkan warna keduanya. seperti yang sudah kuduga, warna dari TSF Buckwheat Loose Powder lebih yellow dibanding 3W Clinic Loose Powder yang lebih pink. Untukku, keduanya bisa masuk ke warna kulitku :)

TSF Buckwheat #23 vs 3W Clinic Loose Powder #23

Sekarang aku sedang buka Pre Order untuk 3W Clinic Loose Powder dengan harga Rp.70.000 untuk isi 30 gram. Pre Order akan ditutup 11 Maret 2010. Bila berminat, bisa email ke onikchan@gmail.com atau PM di OnikChan's Shop. Semoga postingan blog ini bisa membantu untuk menentukan pilihan warna bedak yang mau diambil. Thank you ^^

Rabu, 03 Maret 2010

Paket Pre Order Taiwan ke-9 dan Pre Order Korea ke-3

Akhirnya paket2 yang lama kutunggu datang hampir bersamaan, ngga lain adalah paket2 pre order dari Taiwan dan dari Korea. Selalu ada perasaan lega luar biasa bercampur rasa senang tiap kali paket2 pre order tsb datang. Paket2 tsb berisi barang orderan dari para pelanggan setia. Paket dari Taiwan kebanyakan berisi kosmetik merk Kevin Beauty Maker dan Shills. Sedangkan paket dari Korea, isi terbanyak berisi bedak Dodo Palgantong 3W Clinic Loose Powder pesanan pelanggan dengan total jumlahnya 50 buah dan macam2 produk The Skin Food. Beberapa buah produk Etude House, Missha, The Face Shop dan Laneige.

Paket dari Taiwan

Paket dari Korea

Isi paket terbanyak: 3W Clinic Loose Powder

Isinya antara lain produk The Skin Food, Missha,
The Face Shop, Laneige, Etude House

Setelah paket sampe, udah pasti akan sibuk mulai dari mengabari ke pelanggan bahwa paket sudah sampe, memeriksa isi paket, mengemas paket sampai mengirimkan ke masing2 alamat pelanggan. Setelah paket sampai, biasanya aku langsung buka Pre Order lagi seperti sekarang ini. Udah dibuka lho Pre Order untuk Kosmetik Korea mulai 3 Maret sampai 11 Maret 2010, barang diperkirakan sampai Jakarta sekitar akhir Maret. Kalo berminat ikut memesan, silakan mampir ke OnikChan's Shop. Happy Shopping ^^