Selasa, 30 Desember 2008

Hasil dari Speedtest.net


Hasil Speedtest.net Fastnet
30 Des 2008, jam 23.10


Melihat hasil Speedtest.net dari Priscilla, aku jadi ingin test juga kecepatan dari Fastnet langgananku. Ternyata hasilnya 528 kb/s, lumayan banget kan :) Aku udah langganan sejak Mei tahun ini dan ternyata ngga salah pilih untuk langganan paket Fastnet 512 unlimited + TV kabel Firstmedia paket standar hanya Rp.355.300 per bulan. Dengan Fastnet, aku bisa nonton Youtube sepuas2nya tanpa kuatir menghabiskan kuota karena unlimited! Sayang sekali dengan Fastnet, kabel internetnya ngga bisa di-split agar bisa disambungkan ke beberapa komputer dan bisa dipake beberapa orang. Jadi di sini, kita musti gantian pake internet. Ada kelebihan, selalu ada kekurangan :)

Update 31 Desember 2008 :


Hasil Speedtest.net Fastnet
31 Des 2008,
jam 09.35

Minggu, 28 Desember 2008

Kopi Lay di Eat and Eat - MKG 5


Kemarin kita ke Kelapa Gading karena ingin dipijat dan sekalian lunch di sana. Tempat pijat langganan kita, Segar Sehat di Jalan Boulevar Raya. Di sana, pijatannya enak. Setelah selesai dari sana, sekitar jam 14.00 kita langsung menuju ke Kelapa Gading Mall sesuai rencana untuk makan di Eat and Eat. Benny belum pernah ke sana maka kuajak ke sana, dan juga karena aku sangat menyukai suasana di sana. Sabtu sebelumnya aku udah ke sana dengan Farra (baca di sini). Tiba di sana kita langsung membeli 'pulsa' Rp.100.000 untuk berdua yang ternyata cukup untuk membeli 2 porsi makanan dan 1 botol aqua.

Tampak depan gerai Kopi Lay

Teko dan termos model tempo dulu

Pernak pernik tempo dulu,
krim muka Home Snow, Minyak rambut, Odol Maxim dll

Setelah kenyang makan, kita melewati gerai Kopi Lay. Karena aku pengen sekali mencoba, kan suasananya asik dan pake gelas dan teko tempo dulu. Maka kita pun memesan roti selai kacang dan 1 gelas kopi susu panas. Sambil menunggu pesanan, kita melihat2 sekitar gerai. Ternyata di sana juga dijual macam2 permen dan kue kering yg sering kita lihat di daerah pecinan dan pasti langka di Jakarta ini. Ada aneka permen dalam toples, permen pedas Davos, permen jahe, permen asem manis, dll. Ada juga permen2 yg dijual dalam plastik2. Dan juga ada biskuit2 dalam plastik yg diletakkan di bakul2 kayak jualan tempo dulu. Menarik sekali bukan :)

Permen dalam toples2

Permen2 dalam plastik2

Aneka biskuit2 dalam plastik2

Kemudian akhirnya pesanan kita datang, kopi susunya disuguhkan dalam gelas jadul. Model gelasnya tinggi, transparan dengan strip2 vertikal dengan piring kecil dengan ornamen model kuno. Ada juga 3 keping kue dolar di piring kecil, kue jadul yg sering kumakan ketika masih kecil. Sedang roti selai kacangnya dihidangkan piring biasa dengan logo Eat and Eat. Kumakan dulu rotinya, ternyata selai kacangnya benar2 enak!!! Jauh lebih enak daripada selai kacang Skippy toples biru (ada potongan kacang) maupun hijau (ngga ada potongan kacang). Juga lebih enak dari roti selai kacang Toast Box yg pernah kumakan di Singapore maupun roti selai kacang dari Yakun Kaya Toast! Selai kacang di Kopi Lay lebih gurih dan berminyak dengan potongan kasar butiran kacang yg terasa banget kalo dikunyah.

Kopi susu dan roti selai kacang

Kopi susunya juga enak, terasa gurih, harum dan ngga terlalu manis. Khas kopi2 tempo dulu. Karena tipe kopinya berbeda jadi ngga bisa dibandingkan kopi Starbucks. Kan kopi di Kopi Lay termasuk kopi tubruk, sedang kopi di Starbucks termasuk kopi espresso. Kita benar2 menikmati hidangan dari Kopi Lay dengan tempat duduk yg nyaman dan tenang di pojokan agak tersembunyi. Benar2 ide bagus sekali untuk menciptakan tempat makan seperti Eat and Eat! Sayang sekali Kelapa Gading jauh dari rumah jadi ngga bisa sering2 ke sana.

Jumat, 26 Desember 2008

Pondok Sunda di Senayan City

Tampak depan Pondok Sunda

Tadi kita ke Senayan City menemui Pak Indra. Kita mau makan siang bareng, Pak Indra mengusulkan makan di Pondok Sunda. Aku belum pernah makan di sana. Nama tempat makannya sudah menarik apalagi tempatnya, karena menyajikan suasana pedesaan dengan hiasan bambu2 dan interior dari kayu2. Kita langsung dipersilahkan duduk di meja nomer 2 yang letaknya di pinggir dinding. Kemudian kita ke bagian yg menyajikan lauk2 setengah jadi. Konsepnya sama dengan Restoran Sambal Desa yg pernah kuceritakan sebelumnya. Dan mungkin sama juga konsepnya dengan Bumbu Desa, yang ini belum pernah kucoba.

Bagian penyajian makanan setengah matang

Interior dari bahan kayu dan bambu2
Setelah memilih lauk, kita menuju ke bagian sambal. Ada macam2 sambal: sambal kemangi, sambal mangga muda, sambal terasi dan sambal kecap. Setelah memilih sambal, kita ke bagian lalap. Banyak sekali pilihannya, ada timun, wortel, labu, pare, sawi putih, kacang panjang sampe kecipir pun ada. Di tempat lain ngga pernah kulihat lalap selengkap itu. Kita ambil lalap secukupnya kemudian kembali ke meja dan menunggu pesanan lauk datang. Lauk2nya (tahum tempe, ayam, empal, ikan, cumi yg kita pesan) perlu digoreng dahulu kecuali sayur asem dan terong sambel goreng.

Lauk2 setengah matang

Sambal kemangi, sambal mangga muda, sambal terasi

Sambal kecap dan aneka lalap

Lauk setelah digoreng

Tidak lama menunggu, pesanan kita udah datang dalam keadaan matang habis digoreng. Kita langsung makan, ternyata masakannya enak. Sayur asemnya mantep, kaya bumbu. Empalnya empuk dan gurih. Sambalnya yg paling enak menurutku, sambal mangga muda. Sayang ngga ada sambal ijo. Puas sekali makan di sana. Setelah selesai makan, perut pun kenyang. Dan ternyata Pak Indra yg traktir kita makan siang tsb. Thanks, Pak Indra :)

Pohon Natal transparan

Bentuk pohon natal mirip hiasan yg digantung di plafon

Ada snow globe dan etalase jualan di sekitar pohon natal

Di Senayan City, pohon natalnya udah diganti dengan bentuk lebih cantik dibanding pohon natal sebelumnya (pohon natal kue) yg pernah kuposting sebelumnya. Pohon natalnya berupa plastik transparan menyerupai gelembung udara yg meliuk2 serupa dengan hiasan yg bergelantungan di langit2 Senayan City. Di dasar pohon natal ada cahaya biru membuat pohon natalnya tampak kebiru2an. Di dalam pohon natal ada kepingan2 'salju' warna silver bergelantungan memantulkan cahaya, sehingga tampak indah. Di dekatnya ada bentuk kubah kecil warna biru yg di puncaknya ada papan mana, Snow Globe. Di dalamnya ada kepingan2 'salju', dan ada kipas di dasar dan samping kubah untuk menerbangkan 'salju' sehingga seolah2 ada 'salju' beterbangan di dalam kubah. Menarik sekali, sayang sekali hanya untuk anak2.


Kamis, 25 Desember 2008

Lunch di Hanamasa Puri Indah Mall


Kemarin aku udah libur tapi kantor Benny belum libur jadi aku ikut Benny ke kantornya yg hanya buka setengah hari. Sebelum libur, kita mau makan2 bareng di Puri Indah Mall yang tentu saja ngga akan kulewatkan hehe. Setelah kantor tutup, jam 1 kita meluncur ke Puri Indah Mall untuk makan siang. Sesuai rencana, kita makan di Hanamasa. Ketika tiba di sana, ternyata tidak terlalu ramai. Hanya menunggu beberapa menit, kita udah dapet meja kosong.

Robatayaki

Shabu2 dan Yakiniku

Setelah duduk, kita langsung beredar mencari makanan. Ada 3 macam bagian makanan mentah: Robatayaki, Shabu2 dan Yakiniku. Di bagian Robatayaki, kita bisa memilih bahan2 mentah apa yg kita sukai untuk kemudian dipanggang di atas api oleh kokinya. Ada cumi, udang, sosis, aneka bakso dll. Bagian makanan shabu2 yaitu bahan makanan yg mau dibuat kuah2, ada aneka macam bakso, daging sapi, sayuran, tiram, sosis dll. Sedang makanan Yakiniku yaitu bahan makanan yg mau dipanggang diatas panggangan, ada daging sapi, ayam, sosis, ikan dll. Aku seperti biasanya selalu ke bagian Robatayaki duluan karena biasanya agak lama baru panggangannya dianter ke meja pemesan.

Berfoto di tengah2 makan :p

Udah mulai kenyang nih... :)

Kita semua makan dengan lahap dan habis2an sampe perut kenyang sekali. Bolak balik beberapa kali mengambil bahan makanan, dan minum pun sampe 3 gelas. Sampe buah dan dessert pun ngga dilewatkan hehe. Sayang sekali ngga ada ketela rebus kesukaanku yg biasanya pasti kuambil di Hanamasa tp kali ini ngga ada (habis). Ketela rebusnya disiram dengan santan kental, enak bangeeet!

Lahapnya makan :)

Setelah sekitar 2 jam kita makan2 dengan ganas, akhirnya kita semua kekenyangan. Perut pun terasa kencang hehe. Setelah berfoto sebentar, kita berpisah. Aku dan Benny pulang duluan, sambil turun ke bawah menuju tempat parkir mobil aku sempat potret2 dekorasi natal yg ada di sana. Ada rumah2an dan pohon natal di panggung, dan ngga jauh dari situ ada stand jualan yg menjual berbagai macam barang. Dan juga ada digelar aneka macam barang dari Keris department Store di sisi yg lain.

Dekorasi natal di Puri Indah Mall

Stand2 jualan

Jualan dari Keris department Store

Sekitar jam 16.00 sore kita sampe rumah dengan perut kenyang dan ngantuk sekali. Setelah istirahat dan mandi sore, jam 19.00 kita berangkat ke gereja mengikuti misa malam natal. Dan melalui blog ini, kuucapkan untuk teman2 yg merayakan :

MERRY CHRISTMAS AND HAPPY NEW YEAR!

Senin, 22 Desember 2008

Ciri Manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis

Mochtar Lubis
(pic : www.unionsverlag.com dan
www.isekolah.org)


Kemarin aku baru membaca artikel menarik dari majalah 3636 Lifestyle edisi 35 Desember 2008, majalah gratis yg kuambil dari Starbucks MTA. Judulnya "12 Ciri Manusia Indonesia Menurut Mochtar Lubis". Siapakah Mochtar Lubis? Mochtar Lubis almahrum dilahirkan di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 7 Maret 1922. Meninggal di Jakarta, pada tanggal 2 Juli 2004. Beliau adalah seorang jurnalis dan pengarang ternama asal Indonesia. 12 pokok pikiran di bawah ini disampaikannya pada sebuah Pidato Kebudayaan di Jakarta tahun 1977. 12 ciri manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis:
  1. Munafik, hipokrit
  2. Lempar batu sembunyi tangan
  3. Feodal dan patriakal
  4. Suka hantu, paranormal, firasat
  5. Punya jiwa seni
  6. Boros, senang berutang, senang pesta pora
  7. Kurang gigih
  8. Gemar jalan pintas
  9. Suka iri dengki, menggerutu
  10. "Me Too"
  11. Jumawa, belagu
  12. Baik hati, ramah, gotong royong, suka damai, bisa tertawa dalam penderitaan
Handi Irawan
(pic: handiirawan.com)


Selain membahas mengenai 12 Ciri Manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis, di majalah di judul yg sama juga diulas 10 karakter khas konsumen Indonesia menurut Handi Irawan. Siapakah Handi Irawan? Beliau adalah konsultan pemasaran dan pakar riset pemasaran yang telah menjadi konsultan bagi banyak perusahaan lokal dan multi nasional di Indonesia. Seminarnya soal perilaku konsumen Indonesia sudah berkali2 diadakan dan selalu penuh sesak dihadiri ratusan pengunjung. Inilah 10 karakter khas konsumen Indonesia menurut Handi Irawan:
  1. Berpikir short term
  2. Impulsif, tidak terencana
  3. Guyub, rukun, suka ngumpul
  4. Gaptek
  5. Silau pada kemasan, bukan isi
  6. Branded-oriented
  7. Religius
  8. Gengsian
  9. Mimiliki subkultur kuat
  10. Tidak peduli lingkungan
  11. Tambahan : Gemar menghasiri seminar pemasaran

Ketika aku membaca artikel tsb, aku hanya bisa senyum2... Kuakui sebagian ada yg benar dan sebagian ada yang terlalu berlebihan. Bagaimana menurut kalian? Setuju ato nggak dengan pendapat Mochtar Lubis almahrum dan Handi Irawan tsb di atas? :)

Sumber:
Dikutip dari Majalah 3636 Lifestyle edisi 35 Desember 2008

Sabtu, 20 Desember 2008

Seharian Jalan-Jalan ke Kelapa Gading

Akhirnya terwujud sudah keinginan kita berdua, aku dan Farra untuk jalan2 berdua ke Kelapa Gading. Bener2 hari ini kita enjoy jalan2 seharian ke Kelapa Gading walau ngga banyak belanja, malah banyak potret sana sini sampe ditegur petugas hehe... Pagi tadi jam 10 aku udah tiba di rumah Dede, dan dari sana langsung kita menuju ke Kelapa Gading. Sesuai rencana, kita akan mengunjungi MAG (Mal Artha Gading) dulu, kemudian MKG (Mal Kelapa Gading) dan terakhir MOI (Mall of Indonesia).

Tiba di MAG sekitar jam 10.45, langsung menuju ke tepat dekorasi Natal yg pernah disinggahi Farra sebelumnya. Dekorasinya lucu dan pasti disukai anak2. Ada patung prajurit, kurcaci, jamur dan rumah2an. Kemudian ke hall main entrance, ada pohon natal bagus di sana. Hiasan2 pohon natalnya menarik, ada gambar2 yg berhubungan natal digantung sana sini dengan lampu di dalamnya. Setelah puas melihat2, kita langsung ke counter Charles dan Keith yg jadi tujuan utama kita ke MAG selain melihat dekorasi natalnya. Ada sale up to 70% di sana tp ngga ada sepatu yg cocok, tepatnya diskonnya yg ngga cocok. Sepatu yg kita incar ngga didiskon! Ngga sampai 1 jam, kita udah keluar dari MAG menuju MKG.

Dekorasi dengan patung prajurit, kurcaci dan jamur

Rumah2an dengan kurcaci2

Pohon natal di main entrance

Setelah menempuh sekitar 30 menit karena kemacetan di jalan, kita sampai di MKG sekitar jam 12 siang. Dari tempat parkir, setelah naik escalator langsung bisa melihat atrium MKG3. Ternyata ngga ada suasana natal sama sekali, malah ada pameran Barbie. Ngga nyambung yah. Karena udah jam makan siang, jadi kita langsung menuju ke lokasi Eat n Eat sesuai rencana karena Farra ngidam makan gurami di sana yg katanya enak. Karena penasaran kayak apa Eat and Eat yg diceritakan Farra dan pernah ditulis oleh Joe. Tiba di sana, bener banget di sana sangat menarik dan unik. Melihat suasana di sana jadi teringat suasana Food Republic di Singapore, bener2 mirip suasananya. Suasana china kuno, didominasi kayu2 dan ukiran2 khas china tempo dulu. Ada hiasan lampion merah, dan ada begitu banyak kata Singapore di papan stand jualannya.. Lokasinya satu lantai dengan Food Court.

Suasana MKG3 dengan tema Barbie

Salah satu sisi dari Eat and Eat

Pintu masuk utama ke Eat and Eat

Deretan stand jualan dan tempat duduk

Susasana china tempo dulu, dominasi kayu2
Masuk ke Eat and Eat, Farra cerita kalau di sana membutuhkan kartu yg diisi semacam 'pulsa' agar bisa memesan makanan di sana, jadi kita ke kasir. Kalo membeli 'pulsa' pake kartu Flazz ada diskon 20% tapi ngga bisa direfund kalau ada sisa, tapi kartu Eat and Eat tsb masih bisa dipakai dalam 29 hari. Karena kita jarang ke Kelapa Gading jadi kita memilih membeli 'pulsa' dengan cash. Farra sudah tahu apa yg ingin dipesan, yaitu Gurami cabe ijo dan asinan. Sedang aku lagi ingin makan bebek jadi memesan bebek peking panggang dan tahu siram daging. Pesanan yg banyak buat cewek2 ini yah :p

Pesanan kita, masakan Jawa dan masakan Cina
Makanan pesanan kita enak2, yg berarti ngga salah pesan. Setelah makan dengan lahap dan makanannya ludes bersih, perut jadi kenyang sekali. Kita pun siap jalan2 cuci mata, putar2, keluar masuk toko, melihat sana sini tanpa membeli apa2. Karena penasaran benarkah ngga ada dekorasi natal di MKG yg luas ini, kita pun ke main entrance dan menemukan sepasang pohon natal di sisi escalator. Pohon natalnya sederhana dan tingginya hanya sekitar 3 meter termasuk bintang yang ada di puncak. Setelah puas, terakhir kita mampir ke Watsons. Ternyata ada diskon kosmetik Bourjois 15% all items, langsung aku gembira krn udah lama ingin membeli eyeliner pencilnya. Udah punya 2 biji dan mau beli lagi yg tipe/warna lain, sungguh Bourjois eyeliner pencil yg paling bagus buatku. Akhirnya belanja di Watsons:
  • Bourjois Regard Effect Duochrome eyeliner pencil (Brun Mordare)
  • Bourjois Regard Pallete sparkling eyeliner pencil (Gris Ensorcelant)
  • Ponds White Beauty Lightening Compact Powder
  • Nu Face Mask sheet Anti Wrinkle (beli 1 dapet free 1 plus kapas)
  • Nu Face Mask sheet Anti Aging (beli 1 dapet free 1 plus kapas)
  • Bonus 1 kaleng Coca Cola Zero untuk pembelian di atas Rp.200.000

Sepasang pohon natal di main entrance

Belanjaan dari Watsons
Setelah belanja di Watsons, kita langsung cabut dari MKG menuju ke MOI. Tiba di sana sekitar jam 4 sore. Kita berdua belum pernah ke MOI, maka ngga ada gambaran kayak apa di sana. Udah search info ttg MOI tapi ngga banyak, cuma ada info bahwa di sana masih sepi dan ngga ada apa2nya. Setelah melewati U turn di depan MOI yg rame, akhirnya bisa masuk ke kawasan MOI. Hiasan di atas pos2 tempat mengambil tiket parkir tampak menarik, ada gambar mainan anak yg berwarna warni. Ketika sampai di tempat parkir, benaran sepi banget di sana. Ngga lebih dari 20 mobil berjejer di sekitar pintu masuk di lantai 2. Mungkin tempat parkirnya terlalu luas sehingga mobil bisa parkir di mana saja.

Tampak depan MOI

Pos2 tempat ambl tiket parkir

Main Entrance ke MOI
Dari tempat parkir, ketika masuk ke MOI bisa merasakan suasananya terlalu lenggang karena koridor2nya sangat lebar sehingga ada kesan luas tiap berjalan di sana. Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya menemukan yg menjadi pusat dari MOI ini yaitu permainan anak yg dinamakan MOI Land dan pohon natalnya. Di sana baru tampak keramaian, banyak anak2 bermain dan orang tua yg menemani. Mainannya mirip2 mainan yg ada di Grand Indonesia, kecuali kereta gantungnya. Ngga jauh dari mainan2 tsb ada pohon natal menarik yang disusun dari bola2 kawat dan kabel lampu2 dan menghasilkan pohon natal bersinar putih. Tingginya sekitar 10 meter.

Koridornya tampak lenggang dan luas

Pohon natal bersinar

MOI Land, arena permainan anak

Selain permainan anak dan pohon natal, toko2 di sana ngga ada yg menarik. Banyak yg belum buka juga. Ukuran tiap petak toko di sana besar2. Di sana ada Centro, lagi sale up to 70% tapi ngga ada yg menarik dan tempatnya juga kecil. Food Court di sana juga sepi, tapi ada yg menarik di sana yaitu tempat duduknya asik banget. Ada tempat duduk sofa dan sebuah dipan lengkap dengan bantal2nya yg bisa digunakan untuk tiduran! Semuanya empuk2 jadi ngga heran kalo semuanya sering full. Terakhir, kita ke Blitz Megaplex untuk melihat2 apa benar ada ruang nonton yg terdiri dari tempat tidur. Ternyata benar ada, namanya Velvet Class. Harga tiketnya Rp.200.000 per bed! Ngga bisa mengintip ruangan Velvet Class jadi hanya bisa potret gambar dari poster. Di sana juga ada ruangan tempat makan kayak kantin, tp ketika kita ke sana ngga ada makanan apapun yg tampak. Cuma ada wangi makanannya yg tercium :p

Food Court di MOI tampak sepi

Sofa dan dipan yg empuk

Tempat pembelian karcis

Velvet Class, Rp.200.000 per bed!

Setelah puas mengetahui kayak apa MOI, kita pun pulang dengan badan cape. Saat itu udah jam 5-an sore, yang berarti kita udah jalan2 selama 6 jam lebih. Setelah mengantar Farra pulang, aku pun pulang ke rumah. Sampe rumah sekitar jam 6.30 malam. Setelah mandi dan makan, aku pun membuat blog di sini tentang jalan2 hari ini :)