Jumat, 30 Juli 2010

Watsons Nose Pore Tape

Aku pernah diberi oleh2 dari Kuala Lumpur 2 buah box pore pack, udah lama sekali maka lupa merknya apa tapi kalo aku melihatnya lagi pasti akan ingat itu pore pack yang dimaksud. Pas weekend 2 minggu lalu aku mendapat kesempatan ke Kuala Lumpur, maka yang kuingat adalah mencari pore pack itu. Komedoku termasuk banyak dan bandel, Biore pore pack kurang mempan apalagi sekarang hanya ada kemasan Biore Pore Pack warna hitam yang benar2 ngga memuaskan bagiku dibanding Biore Pore Pack warna putih (box biru muda) yang kini udah ngga ada lagi. Ketika mendapat oleh2 pore pack dari Kuala Lumpur, ternyata itu cocok buatku karena bisa mencabut banyak komedo dari hidung dan sekitar pipiku. Cuma sayang ukurannya kecil dan pendek kalo dibandingkan dengan pore pack dari Biore.

Watsons Nose Pack Tape

Teks di belakang kemasan Watsons Nose Pack Tape

Ketika di The Gardens Mall, kulihat ada store Watsons yang cukup besar aku langsung girang. Maklum toko Watsons benar2 toko favoritku dan aku bisa betah lama2 di sana. Di sana langsung aku ingat untuk mencari Pore Pack yang kucari tapi ngga ketemu dan malah aku melihat ada Watsons Nose Pore Tape yang merupakan produk baru dari Watsons, kemasannya warna pink yang manis dan begitu menarik perhatianku. Kupikir kalo beli hanya 1 box kan tanggung maka kubeli 2 box. Anehnya di kemasannya ada tulisan made in Korea?

1 box isinya 10 sheets

Setelah pulang ke Jakarta, begitu ada kesempatan langsung kucoba memakai Wastons Nose Pore Tapenya. 1 box isinya 10 sheet. Habis mandi sore, kubasahi sekitar hidung utk dipakaikan Nose Pore Tape. Ternyata Nose Pore Tapenya sangat kaku dan baunya ngga enak. Agak sulit memasangnya ke hidung yang udah dibasahi karena kaku, maka kubasahi lagi dengan air sampe Nose Pore Tape mulai lentur dan mengikuti bentuk hidung. Baunya ngga enak dan aku, hmm dsulit kujelaskan baunya seperti apa... mungkin seperti bau plastik. Karena ditempelkan di hidung maka tentu saja aku mencium bau tsb terus menerus sampe Nose Tapenya dilepas. Syukurlah Nose tapenya cepat kering.

Komedo nempel di strip sisi kanan

Komedo nempel di strip sisi kiri

Setelah Nose Tapenya kering, langsung kucabut. Wow banyak sekali komedoku yg terangkat dan menempel di Nose Tapenya. Sepertinya ini adalah Pore Pack terbaik yg pernah kucoba. Cuma sayang baunya ngga enak. Baru kupakai 1x, dan masih ada 19 buah jadi masih bisa utk 2 bulan kalo memakainya 2x seminggu. Walau puas dengan hasilnya, bagaimanapun tetap kusadari itu hasilnya ngga permanen karena komedo tetap selalu akan muncul lagi dan karena itu kita harus rajin membersihkannya baik dengan scrub maupun pore pack.

Jumat, 23 Juli 2010

TSF Black Sugar Mask Wash Off


S
ebenarnya udah lama aku membeli masker ini. Saat itu aku memesan lewat Pre Order karena aku masih belum mulai jualan kosmetik. Berarti itu udah lebih dari 1 tahun yang lalu aku membeli maskernya. Terus terang aku membelinya karena masker tsb termasuk masker best seller dari The Skin Food selain Rice Mask Wash Off. Dan temanku yg pernah mencobanya juga bilang masker ini top karena membuat kulit jadi halus dan bersih. Disebut juga bisa menghilangkan komedo. Ngga tahan godaan, maka aku memesan satu karena komedoku termasuk bandel juga. Tertulis di kemasannya bahwa masker ini untuk memulihkan dan mengencangkan kulit yang lelah, kusam dan dehidrasi.

Setelah barangnya datang, langsung kucoba malamnya setelah cuci muka. Pertama kucoba mengambil maskernya dari potnya dengan jari2ku ternyata susah sekali karena lapisannya keras dan butuh sendok untuk mengambilnya. Tampak butiran2 gula coklat seperti gula meleleh dan menjadi satu dalam masker. Setelah berhasil diambil pakai sendok, kuusapkan ke muka. Butirannya kering dan kasar sehingga aku kesulitan meratakannya ke muka. Tiap kali mencoba meratakan ke muka, butiran gulanya serasa menggores kulitku dan membuat kulitku iritasi. Langsung aku ngga menyukai maskernya dan agak menyesal membelinya. Setelah diratakan, aku mendiamkan maskernya selama 15 menit dan kemudian dibilas dengan air hangat. saat membilas maskernya, butiran2 kasarnya yg tajam membuat kulitku kemerahan. Kucampur dengan banyak air utk mengurangi rasa sakitnya. Sambil membilas, muka discrub juga utk mengangkat sel2 kulit mati. Ini pertama kalinya aku pakai masker yg ada scrubnya.

Masker yang udah tinggal setengah

Setelah beberapa kali memakai maskernya, aku masih tetap ngga menyukainya karena butiran kasarnya itu. Komedoku pun ngga berkurang sama sekali. Dalam satu tahun, kadang saja aku memakainya malah jarang dan ngga teratur. Baru2 ini ketika pulang liburan panas2an selama 4 hari dari Bandung, kusadari mukaku kusam dengan banyak bekas jerawat. Tiap malam aku memakai scrub dari Neutrogena selama seminggu tetap ngga membantu, mukaku tetap saja kusam dan bekas jerawatku pun ngga menipis. Aku pun mencari2 scrub lain apa yg bisa kugunakan, mataku pun melihat Black Sugar Mask Wash Off yang udah lama terlupakan di rak atas.

Tampak butiran gula sebagai scrub

A
ku pun mengambilnya dan langsung memakainya. Supaya butirannya ngga terasa menyakitkan, pakainya segera setelah cuci muka saat kulit masih setengah basah dan lembab. Meratakannya juga ngga terlalu sulit dibanding kalo kulit dlm keadaan kering. Kudiamkan maskernya sambil nonton TV sampai lupa kalo sedang memakai masker, tahu2 udah setengah jam lebih. Cepat2 kubilas muka sambil discrub. Mungkin karena kelamaan, butiran gulanya sepertinya meleleh jadi ngga terlalu tajam ketika membilasnya. Habis dibilas, kulit mukaku terasa halus dan bersih jadi enak dipegang2. Kupikir spt biasanya memang begitu, habis maskeran muka akan terasa bagus, halus dan bersih lalu besoknya akan kembali seperti semula. Tapi kali ini mukaku tetap tampak bersih sampe besoknya dan kuperhatikan bekas jerawatku juga memudar. Gimana ngga senang hatiku :) Makanya baru sekarang aku menulis reviewnya di sini. Nanti malam mau maskeran lagi pake Black Sugar Mask sampe 30 menitan ^^

Selasa, 06 Juli 2010

Lee Min Ho

Film Boys Over Flower udah tamat kutonton 3 hari yang lalu tapi di benakku masih terbayang2 sosok Lee Min Ho yang ganteng. Benar2 aku udah ketinggalan banget masa2 booming film ini setahun yang lalu. Jujur, awalnya aku ngga tertarik nonton film ini karena ceritanya pasti sama cerita di film Meteor Garden dari Taiwan yang diambil dari komik Hana Yori Dango. Saat itu Lee Min Ho benar2 sama sekali ngga menarik perhatianku dan aku juga ngga tertarik ketika melihat wajahnya di cover film Boys Over Flowers dengan rambut kritingnya hehe...

Boys Over Flowers

Ketika di Mangga Dua, kulihat ada DVD drama dengan gambar yg menarik dengan pemainnya Son Ye Jin yang selalu menjadi favoritku. Aku punya hampir semua DVD film2nya Son Ye Jin, maka ngga heran ketika kulihat ada drama barunya Son Ye Jin langsung kubeli. Judulnya Personal Taste. Kulihat yang jadi lawan mainnya Lee Min Ho, saat itu aku membeli DVD tsb bukan karena Lee Min Ho tapi karena Son Ye Jin. tapi kulihat di cover DVD Personal taste, Lee Min Ho tampak lebih menarik dan cute dibanding penampilannya di Boys Over Flowers ^o^

Beberapa cover DVD Personal Taste

Terus terang aku kaget juga karena Son Ye Jin main di film anak muda sedangkan Son ye Jin udah ngga muda lagi dan juga berwajah dewasa. Tapi tetap kuakui mereka merupakan pasangan yang manis dan aku suka melihat mereka, kan keduanya idolaku :) Setelah selesai nonton film ini, menurutku film ini cukup menghibur walau ceritanya ngga terlalu istimewa. Kuakui sebenarnya Son ye Jin ngga cocok main di film ini apalagi berpasangan dgn Lee Min Ho yang lebih muda. Mungkin Yoon Eun Hye yg seharusnya berpasangan dengan Lee Min Ho, sayang sekali Yoon Eun Hye hanya muncul sebentar di film tsb sebagai bintang tamu saja. Cerita di film Personal Taste cukup unik, tentang kisah antara Jeon Jin Ho (diperankan oleh Lee Min Ho) sebagai arsitek dengan Park Kae In (diperankan oleh Son ye Jin) sebagai perancang furniture.

Beberapa adegan di dalam personal Taste

Setelah mengetahui bahwa Park Kae In adalah putri arsitek terkenal Profesor Park, Jeon Ji Hoo berusaha masuk ke rumah tinggal Park Kae In untuk memperlajari desain rumah tsb yang merupakan rancangan Profesor Park untuk memenangkan lomba desain arsitektur. Jeon Ji Hoo terpaksa mengakui dirinya gay supaya bisa menyewa kamar di rumah Park Kae In. Selama Jeon Ji Hoo tinggal di rumah tsb, terjalin hubungan yang akrab di antara Jeon Ji Hoo dan Park Kae In. Banyak kejadian2 lucu selama mereka serumah. Park Kae In merasa nyaman dengan kehadiran Jeon Ji Hoo karena benar2 mengira dia gay dan lama2 Park Kae In mulai tergantung pada Jeon Ji Hoo dalam segala hal. Ketika Park Kae In mengalami kesusahan, selalu dihiburJeon Ji Hoo dan juga sebaliknya. Kebersamaan mereka di bawah satu atap membuat mereka saling sayang satu sama lain dan dihati mereka mulai timbul perasaan istimewa satu sama lain. Puncaknya ketika Jeon Ji Hoo mencium Park Kae In dan mengakui bahwa dirinya bukan gay dan mencintai Park Kae In.

Lee Min Ho dan Son Ye Jin pasangan yg manis

Yang ngefans pada Lee Min Hoo, wajib nonton film ini soalnya di film ini penampilan Lee Min Hoo benar2 segar dan muda... beda dengan penampilannya di Boys Over Flowers yang sering berpakaian hitam. Di Personal taste ini, Lee Min Ho memakai pakaian dengan warna cerah dan potongan rambut pendek menambah kegantengannya apalagi Lee Min Ho juga lebih banyak ketawa dan tersenyum di film ini. Potongan bajunya juga pas di badan sehingga postur tubuhnya tampak jangkung. Pokoknya ngga bakal bosan2 lihat berbagai ekspresinya di film ini. Berbagai adegan2 di mana Jeon Ji Hoo memberi perhatian pada Park Kae In bener2 membuat iri ^^

Berbagai scenes di Boys Over Flowers

Dan karena nonton Personal Taste inilah, barulah aku membeli DVD Boys Over Flowers untuk melihat penampilan Lee Min Hoo di film ini. Setelah tamat nonton BOF (Boys Over Flowers), menurutku Lee Min Hoo lebih ganteng di Personal Taste tapi lebih romantis di BOF. Ceritanya sama seperti di Meteor Garden tapi lebih panjang, tentang putra jutawan yang jatuh cinta pada cewek rakyat jelata yang miskin. Bila membandingkan antara Meteor Garden dengan BOF, aku merasa adegan2 film di Meteor Garden lebih menyentuh perasaan dan lebih membuat penonton merasakan emosi film ini dibanding BOF. Selain Lee Min Hoo, aku juga menyukai Kim Bum yang cute banget dengan senyumnya yang manis :)

Cover DVD Meteor Garden

Jerry Yan vs Lee Min Ho

Barbie Hsu vs Hyen Sun

Setelah tamat menonton BOF, aku kembali menonton Meteor Garden. Ternyata begitu cepat waktu udah berlalu ketika melihat penampilan F4 di meteor Garden yang udah tampak jadul. Meteor garden pertama kali ditayangkan tahun 2001 jadi udah 9 tahun berlalu. Melihat pemain utama Meteor garden dan BOF, Jerry Yan dan Lee Min Hoo sama2 cocok jadi F4 Leader. Muka Jerry Yan lebih keras dan kokoh sedangkan Lee Min Ho lebih lembut dan manis. Barbie Hsu dan Goo Hye Sun sama2 memiliki tubuh pendek dan berwajah manis, cuma senyum Goo Hye Sun lebih menyenangkan dan enak dilihat.

Lee Min Ho dengan senyumnya yang memabukkan

Sebagai penutup, kumasukkan foto2 Lee Min Hoo dengan senyumnya yang sangat kusukai. Dan juga menyukai matanya yang bening. Data2 mengenail Lee Min Hoo bisa dibaca2 di Wikipedia. Sungguh kunantikan filmnya yang berikutnya.