Penginapan Puri Tomat, Bandung

Kusebut penginapan karena memang ngga seperti hotel dan bangunannya juga ngga bertingkat. Jumlah kamarnya juga ngga banyak dengan pekarangan yg luas. Lokasinya tersembunyi di balik rerimbunan semak2. Jadi kalo ngga mendapat petunjuk, pasti ngga akan menemukan lokasinya dengan mudah. Petunjuk yg paling mudah untuk mencari lokasi penginapan Puri Tomat yaitu, lokasinya dekat Hotel Sheraton yang mewah dan bersebarangan dengan Hotel Jayakarta. Ironis yah, penginapan sederhana dikelilingi hotel mewah tetapi toh tetap saja penginapan yg sederhana ini selalu ramai karena harganya murah.

Tarif kamar di Puri Tomat

Pelataran parkir Puri Tomat yang luas

Ketika orang tuaku mau ke Bandung karena ada janji ketemu dokter di sana, dan supaya berhemat maka aku mencari informasi di internet tentang hotel murah dan aku menemukan nama Puri Tomat. Kupikir namanya aneh dan sangat ngga umum. Membaca namanya tentu yg terbayang adalah hotel dengan tanaman tomat di sekelilingnya hehe... Dari informasi yang kudapatkan, disebut tarif yg termahal Rp.225.000 per malam dengan tempat tidur utk 3 orang. Murah sekali bukan, kalo dibandingkan dengan hotel bintang tiga di sana sekitar Rp.600.000-an per malam. Maka kami segera memesan kamar di Puri Tomat.

Penginapan Puri Tomat yg sederhana

Saat tiba di Bandung, kami langsung menuju ke penginapan Puri Tomat untuk menaruh koper. Tertulis alamatnya di Jalan Ir. H Juanda no.420 dengan petunjuk dekat hotel Sheraton Hotel dan berseberangan dengan Hotel Jayakarta jadi harusnya ngga sulit ditemukan. Kita datang dari arah Tol Pasteur masuk Bandung, setelah melewati Hotel Sheraton di sisi kanan sebentar udah sampai penginapan Puri Tomat. Kesan yang kutangkap ketika sampai di sana, benar2 serasa ada di pedesaan karena suasananya bener2 sederhana dan ngga ada kemewahan. Yang ada hanya bangunan sederhana tanpa tingkat dikelilingi pohon2 dan semak2 yg rindang. Jarang kutemukan pemandangan spt itu di kota. Udaranya juga terasa lebih sejuk yang ngga dirasakan kalo nginap di hotel di tengah kota.

Deretan kamar dengan teras di depan kamar

Suasana di kamar, 3 bed dan 1 bed ekstra

Orang tuaku langsung menyukainya karena suasana terasa akrab dan bisa jalan2 ke taman di depan kamar. Udara juga terasa lebih bersih dan sejuk. Ketika kita masuk kamar, benar2 sederhana. Aku ngga suka baunya khas bau bangunan lama dan beberapa sudut masih tampak kurang bersih. Tapi secara keseluruhan lumayan nyaman utk tempat nginap. Tiap pagi kita dapat sarapan nasi goreng, ngga ada pilihan menu lagi. Hanya ada nasi goreng dan menurutku ngga enak nasi gorengnya dan keras juga butiran nasinya. Semua kamar di penginapan Puri Tomat ngga ada AC karena udara udah sejuk dan kalau malam hari lebih terasa dingin. Kalo kita nginap di hotel di kota, benar2 ngga terasa dingin sehingga perlu pakai AC kalo tidur.

Kafe dekat penginapan

Ayunan di dalam taman yg rimbun

Ulat salah satu penghuni taman di sekitar penginapan ^^

Ngga banyak fasiltas yg ada di sana. Ada cafe yang ngga jauh dari sana yang buka sampai malam, di sana menyajikan makanan minuman baik yg berat maupun ringan. Pernah malam2 kupesan roti panggang, ternyata lama sekali sampe setengah jam lebih baru keluar roti panggangnya. Lebih cepat kalo memesan di warung ropang dan lebih enak juga hehe. Minuman yg enak di sana, bandrek yg hangat dan cocok untuk udara yg dingin pada malam hari. Kemudian ada ayunan di taman yang teduh dan rindang dipenuhi tanaman. Overall cukup puas dan menyenangkan nginap di sana walau ngga mewah dan fasilitas terbatas. Yang penting adalah bisa menghemat banyak dengan menginap di sana dan uang yang dihemat bisa buat belanja baju di FO Rumah Mode hehe...