Bakmi Asui di Tanjung Duren

Tadi pagi kita sarapan bakmi Asui, ini pertama kali aku makan di sana. Katanya bakmi Asui ini mirip bakmi Alok dan bakmi Acang yg pernah kumakan sebelumnya. Ketika datang ke sana, tempatnya benar2 ngga menarik dan herannya di sana sangat ramai kayak pasar malam. Untung kita hanya berdua jadi mudah mendapat tempat duduk dan berbagi meja dengan pasangan lain. Setelah memesan ternyata lama sekali kita menunggu pesanannya datang.

Suasana kayak pasar malam

Semua meja terisi penuh

Setelah beberapa lama merasa kita ngga diperhatikan pelayannya, akhirnya 2 gelas teh tawar dan disusul 2 mangkok berisi kuah datang juga. Dan beberapa menit kemudian 2 mangkok bakmi ayam menyusul. Melihat tampilan bakminya, memang benar mirip bakmi Alok dan bakmi Acang (baca di sini). Cuma penyajiannya berbeda, karena ngga pakai daun bawang dan kuah kaldunya berbeda juga. Di bakmi Asui, kuah disajikan dengan campuran sayuran hijau. Sedang penyajian bakmi dan potongan daging ayamnya sama.

Bakmi ayam Asui

Kuah dengan sayuran hijau

Kita langsung menyantap begitu bakmi ayam disajikan. Menurutku, tekstur bakminya ngga begitu enak. Terlalu tebal, dan agak alot dan kurang terasa bumbunya. Potongan ayamnya terlalu tebal sehingga agak sulit dkunyah. Kuah dengan sayurnya juga ngga ada istimewanya kalau dibandingkan kuah dari bakmi Alok dan bakmi Acang. Soal rasa, menurutku paling enak bakmi Alok karena tekstur bakminya lebih tipis dan lentur. Kedua, bakmi Acang dan terakhir bakmi Asui. Yg mengherankan mengapa dari ketiga tempat bakmi tsb, bakmi Asui yg paling ramai padahal tempatnya juga ngga menarik. Apakah karena harganya lebih murah di banding kedua bakmi lainnya?